Minggu, 18 Mei 2014

Anatomi Sistem Pencernaan



Anatomi Sistem Pencernaan


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan  (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair mulai dari mulut sampai anus. Struktur pencernaan terdiri sebagai berikut.

a.    Mulut 
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Di dalam rongga mulut terdapat:

1.      Gigi
a.    Gigi terdiri dari 3 bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Pertama, mahkota gigi merupakan bagian yang dapat terlihat berada di dalam rongga mulut, berfungsi untuk menghancurkan makanan. Untuk masing-masing gigi, yaitu gigi seri, taring, dan geraham memiliki bentuk mahkota yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk persegi seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti kerucut dan geraham berbentuk agak silindris, permukaan tengahnya melekuk dan mendatar. Lapisan paling luar dari mahkota gigi ini disebut email, yang berwarna putih dan terdiri atas 98% zat mineral, sehingga bersifat sangat keras. Lapisan email tidak memiliki saraf sehingga tidak terasa sakit walaupun tertekan. Bagian yang lebih dalam dari email adalah tulang gigi atau dentin. Dentin berwarna kuning dan mengandung 70% zat mineral. Lapisan dentin ini juga masih keras, lebih keras daripada tulang manusia, karena tulang hanya mengandung 40% zat mineral. Di bagian lebih dalam dari dentin terdapat rongga gigi yang disebut pulpa, yang berisi serabut saraf dan pembuluh darah. Jaringan pulpa inilah yang memberikan kehidupan pada gigi. Bila pulpa mati atau rusak maka gigi juga menjadi mati dan mati rasa. Bagian dentin dan pulpa menghubungkan sampai ke akar gigi. Seseorang yang giginya berlubang, jika lubang tersebut sampai pada bagian pulpa ini, maka akan merasakan sangat sakit jika terkena rangsangan mekanik dari luar. Kedua, leher gigi merupakan batas antara mahkota gigi dengan akar gigi dan terlindung oleh gusi. Ketiga, akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Pada ujungnya banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Bagian luar dari akar gigi disebut semen atau sementum. Di dalam sementum tertanam ujung ribuan serat yang mengikat gigi pada tulang rahang. Serat-serat pengikat ini bersama dengan jaringan ikat lainnya membentuk jaringan periodontal. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan gigi sehingga dapat meredam tekanan sewaktu sedang mengunyah.
b.    Gigi Susu/ Gigi Sulung
Gigi sulung mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Gigi sulung lengkap pada umur 2½ tahun dengan jumlah 20 buah dan disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), dan 8 buah gigi geraham (premolare).
c.    Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (molare), dan 12 buah gigi geraham (premolare).
d.   Apabila gigi dipotong memanjang, maka akan tampak bagian-bagian seperti lapisan email: bagian yang paling luar dan paling keras dari gigi, tulang gigi yang tersusun atas zat dentin, pulpa merupakan rongga dalam gigi yang berisi serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah, serta akar gigi yang tertanam di dalam gusi.
e.    Fungsi gigi terdiri dari: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, dan gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.
2.      Lidah
a.    Pangkal lidah (Radiks lingua)
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan napas.
b.    Punggung lidah (Dorsum lingua) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf pengecap.
c.    Ujung lidah (Apeks lingua)
d.   Fungsi lidah, antara lain:
1.    Merasakan makanan
Pada permukaan lidah terdapat papilla-papilla yang berfungsi untuk mengenali empat rasa dari suatu makanan dan setiap rasa memiliki daerah sendiri. Pada ujung lidah merasakan manis, bagian pangkal belakang merasakan pahit, bagian samping depan merasakan asin, dan bagian samping belakang merasakan asam.
2.    Membantu mengunyah makanan
Gerakan lidah yang dapat membalik makanan bisa membantu melumatkan makanan. Lidah juga dapat menempatkan makanan pada gigi sehingga mudah dikunyah.
3.    Membantu menelan makanan
Bagian depan lidah akan menekan langit-langit mulut dan diikuti bagian yang lebih belakang. Akibat gerakan lidah ini, maka akan dapat mendorong makanan terdorong ke dalam lambung. Lidah dapat mendorong makanan sehingga makanan akan terlempar ke dalam kerongkongan.
4.    Membantu dalam berbicara
Tekanan yang diberikan antara gigi dengan lidah dapat memperjelas suara yang dihasilkan.
e.    Otot lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M. Mandibularis, os Hioid, dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
3.      Kelenjar ludah (Glandula saliva)
a.    Kelenjar parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid, kiri dan kanan os mandibular, duktusnya bernama duktus stensoni. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam rongga mulut melalui satu lubang di hadapan gigi molar (geraham) ke dua atas.
b.    Kelenjar submaksilaris terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua. Salurannya (duktus wharton) menuju ke lantai rongga mulut di belakang gigi seri pertama.
c.    Kelenjar sublingualis letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf sadar.  
d.   Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan dan pencernaan, mengubah amilum menjadi maltosa (enzim ptialin), serta sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam maupun basa. Banyaknya ludah yang disekresikan oleh kelenjar ludah kurang lebih 2 liter setiap hari dan mengandung pH antara 6,5 – 6,8.

b.    Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel), yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Faring dibagi menjadi:
1.    Koana adalah bagian depan keatas berhubungan dengan rongga hidung dengan perantara lubang. Tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantara lubang yang disebut ismus fausium.
2.    Bagian superior  disebut nasofaring. Pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
3.    Bagian media disebut orofaring. Bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian inferior.

c.    Esofagus (Kerongkongan)
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung. Panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Di dalam kerongkongan ini makanan hanya lewat selama kurang lebih 6 detik. Lapisan dinding dari dalam ke luar terdiri dari lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Makanan didorong masuk kedalam lambung dengan gerak peristaltik.
Pertama, lapisan mukosa yang terletak di bagian dalam dibentuk oleh epitel berlapis (pipih) yang diteruskan ke faring di bagian atas dan mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan kerongkongan-lambung, menjadi epitel selapis toraks pada lambung. Mukosa kerongkongan dalam keadaan normal bersifat alkali (basa) dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam. Kedua, lapisan submukosa mengandung sel-sel sekretori yang menghasilkan mukus. Mukus mempermudah jalannya makanan waktu menelan dan melindungi mukosa dari “cedera” akibat zat kimia. Lapisan otot di luar tersusun longitudinal dan di dalam tersusun sirkular. Sepertiga atas kerongkongan adalah otot rangka. Sedangkan sepertiga bawah adalah otot polos. Daerah peralihan terdapat di tengah dan mengandung otot rangka dan otot polos. Susunan otot-otot ini menyebabkan kerongkongan dapat melakukan gerakan otomatis kembang kempis. Gerakan ini disebut gerak peristaltik yang menyebabkan makanan dapat bergerak menuju lambung. Lapisan luar kerongkongan tidak seperti saluran cerna lainnya tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang menebal. Persarafan utama kerongkongan dilakukan oleh serabut-serabut simpatis dan parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan saraf motorik kerongkongan.
Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Esofagus dibagi mejadi tiga bagian, yaitu bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), dan bagaian inferior (terutama terdiri dari otot halus). Makanan mencapai lambung akibat gerak peristaltik dinding otot kerongkongan.

d.   Lambung (Ventrikulus/ Gaster)
Lambung merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga badan. Dinding lambung sifatnya lentur, dapat mengembang apabila berisi makanan dan mengempis apabila kosong. Muatan di dalam lambung dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding lambung tersebut berwarna merah muda dan mengkilap. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diafragma didepan pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri. Otot penyusun lambung terdiri atas otot memanjang yang terletak di bagian luar, otot melingkar yang terletak di bagian tengah, dan otot miring yang terletak di bagian dalam. Pada bagian atas terdapat otot lingkaran yang disebut sfinkter kardial yang tetap menutup kecuali bila ada makanan yang mendekatinya. Di dekat pilorus terdapat sfinkter yang disebut sfinkter pilori. Otot ini merupakan otot-otot polos, sehingga bekerja tanpa disadari. Otot-otot lambung bekerja dengan cara berkontraksi sehingga dapat menekan dan memeras makanan dalam lambung dan mencampurnya dengan getah pencernaan dalam lambung menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur yang disebut chyme. Lambung terdiri dari:
1.    Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2.    Korpus venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
3.    Antrum pilorus, bagian lambung membentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pilorus.
4.    Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak sampai ke pilorus.
5.    Kurvantura mayor, lebih panjang dari kurvantura minorterbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvantura mayor sampai ke limpa.
6.    Osteum kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot-otot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang menyebabkan pintu pilorus menutup. Waktu mencerna berbeda-beda untuk setiap makanan atau minuman. Makanan yang padat akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada zat cair (minuman) sehingga menurut ilmu kesehatan dianjurkan mengunyah makanan 32 kali agar makanan menjadi lebih lembut, sehingga akan meringankan beban lambung untuk melumatkan makanan tersebut. Semakin lumat makanan yang masuk lambung, maka semakin cepat melintasi lambung. Jenis makanan lemak dan sayuran hijau akan lebih lama berada di dalam lambung sehingga orang akan merasa kenyang lebih lama. Makanan yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik. Perlakuan kimiawi protein pertama kali dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan. Fungsi lambung, antara lain sebagai berikut.
1.    Menampung makanan, menghancurkan, dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung.
2.    Getah cerna lambung yang dihasilkan dan fungsinya.
a.       Pepsin fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).
b.      Asam garam (HCl) fungsinya mengasamkan makanan, mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3, sebagai anti septik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin, serta mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin.
c.       Renin fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
d.      Lapisan lambung dalam jumlah sedikit berfungsi memecah lemak yang merangsang sekresi getah lambung.

e.    Usus Halus
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (illeum). Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara enzimatis. Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena mengandung HCl. Akibatnya akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk mengeluarkan getah usus. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran, yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Berikut bagian-bagian dari usus halus.
1.    Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada satu lubang yang disebut ampulla hepatopankreatika, ampulla vateri, 10 cm dari pilorus. Usus 12 jari terletak paling dekat dengan lambung. Disebut 12 jari karena panjangnya kurang lebih 12 kali ruas jari. Sebelum memasuki usus 12 jari, setelah makanan dicerna oleh lambung, makanan akan melalui jalan keluar lambung menuju usus 12 jari yang berbentuk kleb yang disebut pylorik. Pylorik ini berfungsi untuk mengatur jalan makanan menuju usus 12 jari.
2.    Usus kosong (jejenum) menempati dua perlima sebelah atas pada usus halus yang selebihnya. Jejenum disebut juga intestinum bagaian tengah.
3.    Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir. Ileum merupakan bagian akhir daripada intestinum. Dinding dalam usus halus dilapisi oleh bermiliar-miliar tonjolan mikroskopis menyerupai jari. Tonjolan ini disebut villi. Bagian yang diserap usus melalui villi berupa sari makanan yang masuk ke dalam pembuluh darah untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Hormon dan enzim yang terdapat di usus halus antara lain sebagai berikut.
1.    Hormon
a.    Hormon sekretin merangsang pankreas untuk mengeluarkan getah pankereas.
b.    Hormon kolesistokinin merangsang kantong empedu untuk mengeluarkan getah empedu. Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak sehingga mudah dicerna oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
2.    Enzim
a.    Enterokinase: aktivator tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.
b.    Erepsinogen: memecah peptida menjadi asam amino.
c. Disakarase: memecah disakarida menjadi monosakarida. Ada tiga macam disakarase, yaitu: sukrase untuk memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa; maltase untuk memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa; dan laktase untuk memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
d.   Lipase untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e.    Peptidase merupakan kelompok enzim yang memecah polipeptida menjadi asam amino.

f.     Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Kolon dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh mesokolon. Panjang usus besar lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm. Fungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, dan tempat feses. Makanan yang tidak berhasil dicerna, bersama-sama sel-sel epitel usus yang rusak, akan menuju ke usus besar atau kolon dan diubah menjadi menjadi faeces. Di sini sisa-sisa makanan tersebut akan mengalami pembusukan dan pembentukan vitamin K dengan bantuan Escherichia coli. Pada kolon terjadi pengaturan kadar air feses, dan terjadi gerakan peristaltik yang mendorong sisa makanan menuju rektum atau poros usus. Bila poros usus sudah penuh, maka akan timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan ini disebut gastrokolik. Di samping gerakan peristaltik, pada kolon juga terjadi gerak segmentasi yang berfungsi memberi tempo terjadinya absorbsi air dan mineral. Berikut adalah bagian-bagian dari usus besar.
1.    Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika.
2.    Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
3.    Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
4.    Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.

Organ-organ lain pada sistem pencernaan, antara lain sebagai berikut.
a.    Hati 
Hati terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diagfragma. Beratnya kira-kira 1,5 kg atau 2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Hati dibagi menjadi dua bagian oleh ligamen falsiformis, yaitu bagian lobus kanan dan lobus kiri. Pada lobus kanan terdapat juga lobus kaudatus dan lobus kuadratus. Hati disuplai oleh dua pembuluh darah, yaitu:
1.    Vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus. Pada vena porta hepatika ini mengandung darah yang miskin oksigen tetapi kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral.
2.    Arteri hepatika, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.
Hati memiliki fungsi, antara lain sebagai berikut.
1.    Memproduksi cairan empedu yang digunakan untuk mengemulsikan lemak. Empedu yang mempunyai fungsi mengemulsikan lemak dan mempengaruhi penyerapan vitamin K oleh usus.
2.    Mengatur distribusi makanan.
3.    Menyimpan darah.
4.    Pusat metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada keperluan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.
5.    Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K, B12, glikogen, dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, misalnya pestisida DDT.
6.    Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh, termasuk membantu metabolisme obat. Contoh NH3+ yang beracun diubah menjadi urea yang relatif tidak beracun pada Daur Krebs-Urea di dalam sel hati.
7.    Memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin, heparin).
8.    Fagositosis mikroorganisme dan eritrosit dan leukosit yang sudah tua atau rusak.
9.    Mengatur suhu tubuh.
Hati memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorpsi dari usus. Bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati (glikogenesis). Dari depot glikogen, disuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa di metabolisme dalam jaringan untuk menghasilkan panas dan disimpan dalam otot atau menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan subkutan. Hati juga mampu mensintesis glukosa dari protein dan lemak (glukogeogenesis). Peranan hati pada metabolisme protein penting untuk hidup. Protein plasma, kecuali gama globulin, disintesis oleh hati.

b.    Pankreas
Pankreas terletak didalam rongga perut bagian belakang, bentuknya memanjang dan menghasilkan getah-getah pankreas. Pankreas memiliki panjang kurang dari 12 cm dan tebal 2,5 cm. Pankreas terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala yang melekat pada duodenum, bagian badan yang merupakan bagian tengah pankreas, dan bagian ekor yang merupakan bagian yang memanjang ke arah ujung kiri atas. Pankreas terletak di bawah lambung dan mempunyai dua saluran yaitu: saluran (ductus) wirsungi dan saluran (ductus) sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang disekresikan pankreas ke duodenum. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Pankreas juga mempunyai salah satu fungsi utama yaitu mengatur kadar gula dalam darah. Di dalam pankreas terdapat hormon insulin yang berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi glikogen. Getah yang terdapat didalam pankreas mengandung enzim-enzim sebagai berikut.
1.      Tripsinogen berupa proenzim suatu protease yang belum aktif.
Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton.
2.      Kimotripsinogen merupakan proenzim yang akan diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi mengubah protein dan proteosa menjadi pepton, perptida dan asam amino.
3.      Lipase Pankreas( steapsin) merupakan enzim yang memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
4.      Amilopepsin (amylase pankreas) meruupakan enzim yang memecah amilum dan dekstrin menjadi maltose dan glukosa.
5.      Ribonuklease dan deoksiribonuklease, merupakan enzim yang mencerna DNA/RNA menjadi nukleotida.
Berikut adalah beberapa jenis hormon yang terdapat didalam pankreas.
1.    Sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah lambung.
2.    Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada kandung empedu.
3.    Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa. Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (DM ).

c.    Kandung Empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki dua fungsi penting, yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak dan berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

d.   Rektum dan Anus
Rektum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Sphinkter dibedakan menjadi tiga, yaitu spinter ani internus (bekerja tidak menurut kehendak), spinter levator ani (bekerja tidak menurut kehendak), dan spinter ani eksternus (bekerja menurut kehendak). Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

2 komentar:

  1. Emperor Casino - Shootercasino
    Emperor Casino is an online casino that offers a wide range of casino 카지노 games to its players. You can play all you want on the web, 🏆 Emperor Casino: Play Here!💰 Bonus: Up to 100% up to €100💰 제왕카지노 Deposit Bonus: 100% up to 인카지노 €100

    BalasHapus
  2. CASINO | JT Hub
    JTGB's 공주 출장샵 JTGB's JTGB's JTGB's 화성 출장안마 JTGB's JTGB's 충청북도 출장안마 JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's 청주 출장마사지 JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's 세종특별자치 출장샵 JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's

    BalasHapus