Anatomi Sistem
Pencernaan
Saluran
pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair mulai
dari mulut sampai anus. Struktur pencernaan terdiri sebagai berikut.
a. Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka
tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Di dalam rongga mulut terdapat:
1. Gigi
a. Gigi
terdiri dari 3 bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Pertama,
mahkota gigi merupakan bagian yang dapat terlihat berada di dalam rongga mulut,
berfungsi untuk menghancurkan makanan. Untuk masing-masing gigi, yaitu gigi
seri, taring, dan geraham memiliki bentuk mahkota yang berbeda-beda. Gigi seri
berbentuk persegi seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti kerucut dan
geraham berbentuk agak silindris, permukaan tengahnya melekuk dan mendatar. Lapisan
paling luar dari mahkota gigi ini disebut email, yang berwarna putih dan
terdiri atas 98% zat mineral, sehingga bersifat sangat keras. Lapisan email
tidak memiliki saraf sehingga tidak terasa sakit walaupun tertekan. Bagian yang
lebih dalam dari email adalah tulang gigi atau dentin. Dentin berwarna kuning
dan mengandung 70% zat mineral. Lapisan dentin ini juga masih keras, lebih
keras daripada tulang manusia, karena tulang hanya mengandung 40% zat mineral.
Di bagian lebih dalam dari dentin terdapat rongga gigi yang disebut pulpa, yang
berisi serabut saraf dan pembuluh darah. Jaringan pulpa inilah yang memberikan
kehidupan pada gigi. Bila pulpa mati atau rusak maka gigi juga menjadi mati dan
mati rasa. Bagian dentin dan pulpa menghubungkan sampai ke akar gigi. Seseorang
yang giginya berlubang, jika lubang tersebut sampai pada bagian pulpa ini, maka
akan merasakan sangat sakit jika terkena rangsangan mekanik dari luar. Kedua,
leher gigi merupakan batas antara mahkota gigi dengan akar gigi dan terlindung
oleh gusi. Ketiga, akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam
rahang. Pada ujungnya banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Bagian
luar dari akar gigi disebut semen atau sementum. Di dalam sementum tertanam
ujung ribuan serat yang mengikat gigi pada tulang rahang. Serat-serat pengikat
ini bersama dengan jaringan ikat lainnya membentuk jaringan periodontal.
Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan gigi sehingga dapat meredam tekanan
sewaktu sedang mengunyah.
b. Gigi
Susu/ Gigi Sulung
Gigi sulung mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7
bulan. Gigi sulung lengkap pada umur 2½ tahun dengan jumlah 20 buah dan disebut
juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi
taring (dens kaninus), dan 8 buah gigi geraham (premolare).
c. Gigi tetap
(gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari 8
buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi
geraham (molare), dan 12 buah gigi geraham (premolare).
d. Apabila gigi
dipotong memanjang, maka akan tampak bagian-bagian seperti lapisan
email: bagian yang paling luar dan paling keras dari gigi, tulang gigi yang
tersusun atas zat dentin, pulpa merupakan rongga dalam gigi yang berisi serabut
saraf dan pembuluh-pembuluh darah, serta akar gigi yang tertanam di dalam gusi.
e. Fungsi gigi
terdiri dari: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan
makanan yang keras dan liat, dan gigi geraham untuk mengunyah makanan yang
sudah dipotong-potong.
2. Lidah
a. Pangkal lidah
(Radiks lingua)
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis
yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan,
supaya makanan jangan masuk ke jalan napas.
b.
Punggung lidah (Dorsum lingua) terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
c. Ujung lidah
(Apeks lingua)
d. Fungsi
lidah, antara lain:
1. Merasakan
makanan
Pada permukaan lidah terdapat
papilla-papilla yang berfungsi untuk mengenali empat rasa dari suatu makanan
dan setiap rasa memiliki daerah sendiri. Pada ujung lidah merasakan manis,
bagian pangkal belakang merasakan pahit, bagian samping depan merasakan asin,
dan bagian samping belakang merasakan asam.
2. Membantu
mengunyah makanan
Gerakan lidah yang dapat membalik
makanan bisa membantu melumatkan makanan. Lidah juga dapat menempatkan makanan
pada gigi sehingga mudah dikunyah.
3. Membantu
menelan makanan
Bagian depan lidah akan menekan
langit-langit mulut dan diikuti bagian yang lebih belakang. Akibat gerakan
lidah ini, maka akan dapat mendorong makanan terdorong ke dalam lambung. Lidah
dapat mendorong makanan sehingga makanan akan terlempar ke dalam kerongkongan.
4. Membantu
dalam berbicara
Tekanan yang diberikan antara gigi
dengan lidah dapat memperjelas suara yang dihasilkan.
e. Otot lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M.
Mandibularis, os Hioid, dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah membentuk
anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M.
Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah
bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
3. Kelenjar
ludah (Glandula saliva)
a. Kelenjar
parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid, kiri
dan kanan os mandibular, duktusnya bernama duktus stensoni. Cairan
ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam rongga mulut
melalui satu lubang di hadapan gigi molar (geraham) ke dua atas.
b. Kelenjar
submaksilaris terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama
duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua. Salurannya
(duktus wharton) menuju ke lantai rongga mulut di belakang gigi seri pertama.
c. Kelenjar sublingualis
letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga
mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf sadar.
d. Fungsi
air ludah adalah untuk memudahkan menelan dan pencernaan, mengubah amilum
menjadi maltosa (enzim ptialin), serta sebagai pelindung selaput mulut dari
panas, dingin, asam maupun basa. Banyaknya ludah yang disekresikan oleh
kelenjar ludah kurang lebih 2 liter setiap hari dan mengandung pH antara 6,5 –
6,8.
b. Faring
Faring
merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus).
Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel), yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi. Faring dibagi menjadi:
1.
Koana adalah bagian depan keatas berhubungan dengan
rongga hidung dengan perantara lubang. Tekak berhubungan dengan rongga mulut
dengan perantara lubang yang disebut ismus fausium.
2.
Bagian superior disebut nasofaring. Pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
3.
Bagian media disebut orofaring. Bagian ini berbatas ke
depan sampai di akar lidah bagian inferior.
c. Esofagus
(Kerongkongan)
Esofagus merupakan saluran yang
menghubungkan tekak dengan lambung. Panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring
sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Di dalam kerongkongan ini makanan
hanya lewat selama kurang lebih 6 detik. Lapisan dinding dari dalam ke luar
terdiri dari lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Makanan didorong
masuk kedalam lambung dengan gerak peristaltik.
Pertama, lapisan mukosa yang
terletak di bagian dalam dibentuk oleh epitel berlapis (pipih) yang diteruskan
ke faring di bagian atas dan mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan
kerongkongan-lambung, menjadi epitel selapis toraks pada lambung. Mukosa
kerongkongan dalam keadaan normal bersifat alkali (basa) dan tidak tahan
terhadap isi lambung yang sangat asam. Kedua, lapisan submukosa mengandung
sel-sel sekretori yang menghasilkan mukus. Mukus mempermudah jalannya makanan
waktu menelan dan melindungi mukosa dari “cedera” akibat zat kimia. Lapisan
otot di luar tersusun longitudinal dan di dalam tersusun sirkular. Sepertiga
atas kerongkongan adalah otot rangka. Sedangkan sepertiga bawah adalah otot
polos. Daerah peralihan terdapat di tengah dan mengandung otot rangka dan otot
polos. Susunan otot-otot ini menyebabkan kerongkongan dapat melakukan gerakan
otomatis kembang kempis. Gerakan ini disebut gerak peristaltik yang menyebabkan
makanan dapat bergerak menuju lambung. Lapisan luar kerongkongan tidak seperti
saluran cerna lainnya tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang
menebal. Persarafan utama kerongkongan dilakukan oleh serabut-serabut simpatis
dan parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan saraf motorik
kerongkongan.
Esofagus terletak di belakang trakea
dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke
dalam abdomen menyambung dengan lambung. Esofagus dibagi mejadi tiga bagian,
yaitu bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah
(campuran otot rangka dan otot halus), dan bagaian inferior (terutama terdiri
dari otot halus). Makanan mencapai lambung akibat gerak peristaltik dinding
otot kerongkongan.
d. Lambung
(Ventrikulus/ Gaster)
Lambung merupakan bagian dari
saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung
berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di
bawah sekat rongga badan. Dinding lambung sifatnya lentur, dapat mengembang
apabila berisi makanan dan mengempis apabila kosong. Muatan di dalam lambung
dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding lambung tersebut berwarna
merah muda dan mengkilap. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah
diafragma didepan pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri. Otot
penyusun lambung terdiri atas otot memanjang yang terletak di bagian luar, otot
melingkar yang terletak di bagian tengah, dan otot miring yang terletak di
bagian dalam. Pada bagian atas terdapat otot lingkaran yang disebut sfinkter
kardial yang tetap menutup kecuali bila ada makanan yang mendekatinya. Di dekat
pilorus terdapat sfinkter yang disebut sfinkter pilori. Otot ini merupakan
otot-otot polos, sehingga bekerja tanpa disadari. Otot-otot lambung bekerja
dengan cara berkontraksi sehingga dapat menekan dan memeras makanan dalam
lambung dan mencampurnya dengan getah pencernaan dalam lambung menyebabkan makanan
di dalam lambung berbentuk seperti bubur yang disebut chyme. Lambung
terdiri dari:
1. Fundus
ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium
dan biasanya penuh berisi gas.
2. Korpus
venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura
minor.
3. Antrum
pilorus, bagian lambung membentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk
sfingter pilorus.
4. Kurvantura
minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak sampai ke
pilorus.
5. Kurvantura
mayor, lebih panjang dari kurvantura minorterbentang dari sisi kiri osteum
kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior.
Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvantura mayor sampai
ke limpa.
6. Osteum
kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus bagian abdomen masuk ke lambung.
Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH
makanan asam, maka otot-otot pilorus mengendor sehingga menyebabkan pintu
pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pilorus akan
berkontraksi yang menyebabkan pintu pilorus menutup. Waktu mencerna
berbeda-beda untuk setiap makanan atau minuman. Makanan yang padat akan
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada zat cair (minuman) sehingga menurut
ilmu kesehatan dianjurkan mengunyah makanan 32 kali agar makanan menjadi lebih
lembut, sehingga akan meringankan beban lambung untuk melumatkan makanan
tersebut. Semakin lumat makanan yang masuk lambung, maka semakin cepat
melintasi lambung. Jenis makanan lemak dan sayuran hijau akan lebih lama berada
di dalam lambung sehingga orang akan merasa kenyang lebih lama. Makanan yang
masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami
serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 – 2 liter yang
dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin,
lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik. Perlakuan kimiawi protein pertama
kali dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan
oleh enzim-enzim tersebut juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses
pencernaan. Fungsi lambung, antara lain sebagai berikut.
1. Menampung
makanan, menghancurkan, dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan
getah lambung.
2. Getah cerna
lambung yang dihasilkan dan fungsinya.
a. Pepsin
fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).
b. Asam garam
(HCl) fungsinya mengasamkan makanan, mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat
asam dengan pH kurang lebih 1-3, sebagai anti septik dan desinfektan, dan
membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin, serta mempercepat
reaksi antara air, protein, dan pepsin.
c. Renin
fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen
(kasinogen dan protein susu).
d. Lapisan
lambung dalam jumlah sedikit berfungsi memecah lemak yang merangsang sekresi
getah lambung.
e. Usus
Halus
Usus halus adalah bagian dari
saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Panjang usus
halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus
terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejenum), dan usus penyerapan (illeum). Pencernaan yang terjadi
di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara enzimatis. Makanan
yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena mengandung HCl.
Akibatnya akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk
mengeluarkan getah usus. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran, yaitu
dari pankreas dan kantung empedu. Berikut bagian-bagian dari usus halus.
1. Usus dua
belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm,
berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas. Saluran
empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada satu lubang yang
disebut ampulla hepatopankreatika, ampulla vateri, 10 cm dari pilorus. Usus 12
jari terletak paling dekat dengan lambung. Disebut 12 jari karena panjangnya
kurang lebih 12 kali ruas jari. Sebelum memasuki usus 12 jari, setelah makanan
dicerna oleh lambung, makanan akan melalui jalan keluar lambung menuju usus 12
jari yang berbentuk kleb yang disebut pylorik. Pylorik ini berfungsi untuk
mengatur jalan makanan menuju usus 12 jari.
2. Usus kosong
(jejenum) menempati dua perlima sebelah atas pada usus halus yang selebihnya.
Jejenum disebut juga intestinum bagaian tengah.
3. Usus
penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir. Ileum merupakan bagian akhir
daripada intestinum. Dinding dalam usus halus dilapisi oleh bermiliar-miliar
tonjolan mikroskopis menyerupai jari. Tonjolan ini disebut villi. Bagian yang
diserap usus melalui villi berupa sari makanan yang masuk ke dalam pembuluh
darah untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Hormon dan enzim yang terdapat di
usus halus antara lain sebagai berikut.
1. Hormon
a. Hormon sekretin
merangsang pankreas untuk mengeluarkan getah pankereas.
b. Hormon kolesistokinin
merangsang kantong empedu untuk mengeluarkan getah empedu. Getah empedu
berfungsi mengemulsikan lemak sehingga mudah dicerna oleh lipase menjadi asam
lemak dan gliserol.
2. Enzim
a. Enterokinase:
aktivator tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.
b. Erepsinogen:
memecah peptida menjadi asam amino.
c. Disakarase:
memecah disakarida menjadi monosakarida. Ada tiga macam disakarase, yaitu: sukrase untuk memecah sukrosa menjadi fruktosa
dan glukosa; maltase untuk
memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa; dan laktase untuk memecah
laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
d. Lipase
untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e. Peptidase merupakan kelompok enzim yang memecah polipeptida menjadi asam
amino.
f. Usus
Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon adalah bagian
usus antara usus buntu dan rektum. Kolon
dihubungkan dengan dinding perut belakang oleh mesokolon. Panjang usus besar
lebih kurang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm. Fungsi usus
besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, dan tempat
feses. Makanan
yang tidak berhasil dicerna, bersama-sama sel-sel epitel usus yang rusak, akan
menuju ke usus besar atau kolon dan diubah menjadi menjadi faeces. Di sini
sisa-sisa makanan tersebut akan mengalami pembusukan dan pembentukan vitamin K
dengan bantuan Escherichia
coli. Pada kolon
terjadi pengaturan kadar air feses, dan terjadi gerakan peristaltik yang
mendorong sisa makanan menuju rektum atau poros usus. Bila poros usus sudah
penuh, maka akan timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan
ini disebut gastrokolik. Di samping gerakan peristaltik, pada kolon juga terjadi gerak segmentasi
yang berfungsi memberi tempo terjadinya absorbsi air dan mineral. Berikut
adalah bagian-bagian dari usus besar.
1. Kolon
asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan membujur ke
atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika.
2. Kolon
transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan
sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
3. Kolon
desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur
dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri,
bersambung dengan kolon sigmoid.
4. Kolon
sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga
pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan
dengan rektum.
Organ-organ lain pada sistem
pencernaan, antara lain sebagai berikut.
a. Hati
Hati terletak di sebelah kanan atas
rongga perut di bawah diagfragma. Beratnya kira-kira 1,5 kg atau 2,5% berat
badan pada orang dewasa normal. Hati dibagi menjadi dua bagian oleh ligamen
falsiformis, yaitu bagian lobus kanan dan lobus kiri. Pada lobus kanan terdapat
juga lobus kaudatus dan lobus kuadratus. Hati disuplai oleh dua pembuluh darah,
yaitu:
1.
Vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan
usus. Pada vena porta hepatika ini mengandung darah yang miskin oksigen tetapi
kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam
air dan mineral.
2.
Arteri hepatika, cabang dari arteri kuliaka yang kaya
akan oksigen.
Hati memiliki fungsi,
antara lain sebagai berikut.
1. Memproduksi
cairan empedu yang digunakan untuk mengemulsikan lemak. Empedu yang mempunyai
fungsi mengemulsikan lemak dan mempengaruhi penyerapan vitamin K oleh usus.
2. Mengatur
distribusi makanan.
3. Menyimpan
darah.
4. Pusat metabolisme
protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada keperluan tubuh, ketiganya
dapat saling dibentuk.
5. Merupakan
gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe), vitamin A, D, E, K,
B12, glikogen, dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh,
misalnya pestisida DDT.
6. Pusat
detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh, termasuk membantu metabolisme
obat. Contoh NH3+ yang beracun diubah menjadi urea yang relatif tidak beracun
pada Daur Krebs-Urea di dalam sel hati.
7. Memproduksi
protein plasma (albumin, fibrinogen, protrombin, heparin).
8. Fagositosis
mikroorganisme dan eritrosit dan leukosit yang sudah tua atau rusak.
9. Mengatur
suhu tubuh.
Hati memegang peranan penting pada
metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah
diabsorpsi dari usus. Bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam
hati (glikogenesis). Dari depot glikogen,
disuplai glukosa secara konstan ke darah (glikogenolisis) untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa di metabolisme dalam jaringan untuk
menghasilkan panas dan disimpan dalam otot atau menjadi lemak dan disimpan
dalam jaringan subkutan. Hati juga mampu mensintesis glukosa dari protein dan
lemak (glukogeogenesis). Peranan hati pada metabolisme protein penting untuk
hidup. Protein plasma, kecuali gama globulin, disintesis oleh hati.
b. Pankreas
Pankreas terletak didalam rongga perut bagian
belakang, bentuknya memanjang dan menghasilkan getah-getah pankreas. Pankreas
memiliki panjang kurang dari 12 cm dan tebal 2,5 cm. Pankreas terbagi atas tiga
bagian, yaitu bagian kepala yang melekat pada duodenum, bagian badan yang
merupakan bagian tengah pankreas, dan bagian ekor yang merupakan bagian yang
memanjang ke arah ujung kiri atas. Pankreas terletak di bawah lambung dan
mempunyai dua saluran yaitu: saluran (ductus) wirsungi dan saluran (ductus)
sastorini yang berfungsi mengalirkan getah yang disekresikan pankreas ke
duodenum. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Pankreas juga
mempunyai salah satu fungsi utama yaitu mengatur kadar gula dalam darah. Di
dalam pankreas terdapat hormon insulin yang berfungsi mengubah gula darah
(glukosa) menjadi glikogen. Getah yang terdapat didalam pankreas mengandung
enzim-enzim sebagai berikut.
1. Tripsinogen berupa proenzim suatu protease yang belum aktif.
Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton.
Tripsinogen akan diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan usus halus menjadi tripsin. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi Pepton.
2. Kimotripsinogen merupakan proenzim yang akan diaktifkan oleh tripsin
menjadi kimotripsin yang berfungsi mengubah protein dan proteosa menjadi pepton,
perptida dan asam amino.
3. Lipase Pankreas( steapsin) merupakan enzim yang memecah emulsi
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
4. Amilopepsin (amylase pankreas) meruupakan enzim yang memecah
amilum dan dekstrin menjadi maltose dan glukosa.
5. Ribonuklease dan deoksiribonuklease, merupakan enzim yang mencerna
DNA/RNA menjadi nukleotida.
Berikut
adalah beberapa jenis hormon yang terdapat didalam pankreas.
1. Sekretin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pankreas
untuk mensekresikan getah pankreas, HCO3 dan juga mengurangi sekresi getah
lambung.
2. Koleisistokinin, hormon yang berfungsi merangsang sel-sel pancreas
mensekresikan getah pankreas vang kaya enzim dan menyebabkan kontraksi pada
kandung empedu.
3. Insulin, hormon yang sangat penting dalam mensintesis glikogen dari glukosa.
Kekurangan produksi hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus
(DM ).
c. Kandung
Empedu
Kandung empedu
adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu
adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini
terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu
memiliki dua fungsi penting, yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak dan
berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
d. Rektum
dan Anus
Rektum terletak di bawah kolon
sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material
akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan kembali dilakukan.
Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan
feses akan terjadi.
Anus merupakan
lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Sphinkter
dibedakan menjadi tiga, yaitu spinter ani internus (bekerja tidak
menurut kehendak), spinter levator ani (bekerja tidak menurut kehendak), dan
spinter ani eksternus (bekerja menurut kehendak). Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang
merupakan fungsi utama anus.
Emperor Casino - Shootercasino
BalasHapusEmperor Casino is an online casino that offers a wide range of casino 카지노 games to its players. You can play all you want on the web, 🏆 Emperor Casino: Play Here!💰 Bonus: Up to 100% up to €100💰 제왕카지노 Deposit Bonus: 100% up to 인카지노 €100
CASINO | JT Hub
BalasHapusJTGB's 공주 출장샵 JTGB's JTGB's JTGB's 화성 출장안마 JTGB's JTGB's 충청북도 출장안마 JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's 청주 출장마사지 JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's 세종특별자치 출장샵 JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's JTGB's