TEORI KOGNITIF
Teori
perkembangan kognitif adalah teori interaksi yang menekankan pada interaksi
antara keadaan organisme. Teori ini berkaitan dengan perkembangan kognitifnya
termasuk informasi yang ada di dalam lingkungan budaya. Teori kognitif memiliki
berbagai gejala. Untuk itulah, sangat penting bagi perawat mengetahui
gejala-gejala dalam teori perkembangan, termasuk teori kognitif.
PEMBAHASAN
Gejala
teori perkembangan kognitif, antara lain sebagai berikut.
a.
Seseorang
mengenal dunia sekitarnya dengan menggunakan alat inderanya. Ada beberapa
syarat yang perlu dipenuhi, yaitu adanya objek yang diamati, alat indera atau
reseptor yang cukup baik, dan untuk menyadari atau untuk mengadakan pengamatan
seseuatu diperlukan pula adanya perhatian.
b.
Tanggapan sebagai
salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan
dari pengamatan, ketika objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang
dan waktu pengamatan.
c. Reproduksi
adalah pemunculan tanggapan dari keadaan di bawah sadar (tidak sadar) ke dalam
keadaan disadari. Sedangkan asosiasi adalah sangkut-paut antara tanggapan satu
dengan yang lain di dalam jiwa.
d. Ingatan (Memory)
ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksikan kesan-kesan.
Ada 3 unsur dalam perbuatan, ialah menerima kesan-kesan, menyimpan, dan
mereproduksikan.
e. Fantasi
(Khayalan) ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau
bayangan baru.
f. Berpikir (Thinking)
adalah aktivitis psikis yang intensional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai
masalah yang harus dipecahkan.
g. Orang dianggap
inteligen, bila responnya meruapakan respons yang baik terhadap stimulus yang
diterimanya.
h. Intuisi adalah
pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai satu peristiwa atau
kebenaran, tanpa perurutan pikiran, mirip ilham.
i.
Individu
mengamati apa yang diterima melalui alat indera.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi
Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar