Minggu, 18 Mei 2014

Fisiologi Sistem Pencernaan



Fisiologi Sistem Pencernaan


Pertama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Di mulut dilakukan pencernaan mekanik, yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara     6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Proses menelan makanan terbagi menjadi dua, yaitu gerakan sadar dan gerakan tidak sadar. Gerakan sadar, yaitu gerakan lidah yang menekan makanan ke atas dan mendorong makanan ke belakang kemudian masuk ke dalam kerongkongan. Gerakan tidak sadar, yaitu gerakan di daerah faring, berupa reflex yang menggerakkan laring ke atas sehingga epiglotis menup glotis. Dengan demikian, makanan tidak masuk ke rongga hidung dan saluran pernapasan. Gerakan di daerah kerongkongan, berupa gerak peristaliik yang mendorong makanan ke arah bawah, masuk ke dalam lambung. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/ enzim sebagai berikut.
a.    Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
b.    Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
c.    HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
d.   Lipase berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung dari asam lambung. Sedangkan faktor intrinsik berfungsi untuk menghasilkan vitamin B12 yang diperlukan untuk membentuk sel-sel darah dan membantu saraf berfungsi dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini pula, maka vitamin B12 di dalam lambung dilindungi dari asam lambung sehingga tidak rusak. Khim ini bersifat asam, dan menjadi netral ketika masuk ke dalam usus 12 jari, karena dinetralkan oleh getah basa yang dihasilkan kelenjar pankreas yang terdapat di dalam usus dua belas jari. Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, makanan kemudian bercampur dengan getah lambung membentuk khim seperti bubur yang lembut. Kemudian khim sedikit demi sedikit dikeluarkan menuju usus dua belas jari. Otot pilorus berelaksasi karena rangsangan asam dari makanan tiba di pilorus depan, menyebabkan pintu pilorus terbuka sehingga makanan keluar menuju usus dua belas jari. Apabila makanan asam menyentuh pilorus bagian belakang, maka pilorus akan menutup kembali. Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas, antara lain sebagai berikut.
a.    Amilase yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
b.    Lipase yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
c.    Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
Proses pencernaan manusia tebagi menjadi lima macam sebagai berikut.
a.    Ingesti
Ingesti adalah proses memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya. Pada proses ini terjadi dua proses, yaitu mengunyah dan menelan. Mengunyah berfungsi untuk memudahkan makanan masuk ke esofagus dan tidak mengiritasi serta mencampur makanan dengan saliva untuk mempermudah proses menelan. Proses menelan merupakan bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus menuju ke lambung.
b.    Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa kedalam lambung dan usus halus. Pada digesti terjadi penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh instestinal. Organ pencernaan yang berperan melputi mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan kolon.
c.    Absorbsi (Penyerapan)
Absorbsi merupakan proses nutrient diserap oleh usus melalui saluran darah dan getah bening menuju hati. Proses ini terutama terjadi di usus halus.
d.   Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan didalam ubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami oleh zat makanan sejak diserap oleh tubuh sampai dikeluarkan tubuh sebagai sampah.
e.    Ekskresi
Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh untuk menjaga homeostasis melalui defekasi, miksi, diaforesis, dan ekspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar