Proses Metabolisme Tubuh
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja
tubuh. Kata metabolisme
berasal dari bahasa Yunani “metabolismos”, yang
artinya perubahan. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang
terjadi di dalam organisme, termasuk
yang terjadi di tingkat selular. Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh
tetapi juga menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat
sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam
kelangsungan hidup. Hasil –hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak
dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu
dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.
Proses metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu anabolic dan catabolic. Anabolisme
adalah reaksi untuk
merangkai senyawa organic dari molekul molekul tertentu agar dapat diserap oleh
tubuh. Anabolisme memerlukan energi dalam bentuk ATP dan dapat
digunakan untuk membentuk materi struktural atau penyimpanan nutrien yang
berlebihan. Sedangkan katabolisme adalah penguraian suatu zat menjadi
partikel yang lebih kecil untuk dijadikan energi. Proses
katabolisme dan anabolisme umumnya terjadi secara seimbang.
Proses
metabolisme dalam tubuh secara umum dapat dimulai dari tubuh merubah kalori
menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan setiap sel (Nutrion Sel/NS). Kalori
digunakan sebagai bahan bakar untuk setiap fungsi tubuh. Tubuh memperbaharui
persediaan energi sel setiap hari melalui makanan. Secara umum, proses
metabolisme efisien merubah makanan menjadi energi hanya sekitar 85%. Tubuh
dapat menyimpan kalori ekstra dalam sel lemak putih sebagai lemak tubuh atau membakar
kalori dalam sel lemak baik (Brown Adipose Tissue/ B.A.T). Salah satu contoh
proses metabolisme zat gizi di dalam tubuh ialah proses metabolisme
karbohidrat. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk,
yaitu dalam otot dan hati berupa glikogen dan dalam darah
berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat
melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh. Metabolisme tubuh yang
baik, artinya terjadi proses pembentukan dan pengeluaran zat-zat dalam tubuh
secara teratur. Jika metabolisme tubuh bekerja dengan baik, maka akan terjadi
peningkatan proses pembakaran timbunan lemak sehingga bisa menurunkan berat
badan dengan efektif.
Proses
metabolisme memerlukan makanan. Tubuh memerlukan makanan untuk mengoperasikan
organ tubuh, menjaga agar temperatur tubuh tetap konstan dengan menggunakan
kalor yang dihasilkan dari fungsi organ, untuk melakukan kerja, serta membangun
suplai energi untuk kebutuhan. 5-10% energi dari makanan dikeluarkan melalui
feses dan urin.
Proses
mettabolisme dalam tubuh menggunakan fungsi beberapa organ dalam tubuh. pertama,
hati digunakan untuk menyimpan glukosa sebagai glikogen dan untuk interkonversi
glikogen. Kedua, jaringan adiposa digunakan sebagai tempat penyimpanan energi
primer. Ketiga, otot skelet digunakan sebagai tempat penyimpanan asam amino
primer dan pemakai energi terbesar. Keempat, otak memerlukan glukosa, tetapi
tidak mempunyai tempat penyimpanan glikogen. Kelima, pankreas memperoduksi
sekresi exokrin dan endokrin.
Didalam
tubuh terjadi tiga proses metabolisme tubuh sebagai berikut.
1.
Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui
fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof
(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di
lingkungannya). Karbohidrat merupakan unsur senyawa organik yang disintesis
dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H),
dan Oksigen (O).
Karbohidrat dibagi menjadi tiga, yaitu monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula. Monosakarida ini
memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh dari
monosakarida adalah heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, monosa, ribosa (penyusun
RNA), dan deoksiribosa (penyusun DNA). Disakarida adalah karbohidrat yang
terdiri dari dua gugus gula.
Sama seperti monosakarrida, disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnya
mudah larut dalam air. Contoh dari disakarida adalah laktosa (gabungan antara
glukosa dan galaktosa), sukrosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa), dan
maltosa (gabungan antara dua glukosa). Polisakarida adalah karbohidrat yang
terdiri dari banyak gugus gula
dan rata-rata terdiri dari lebih
10 gugus gula. Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau pahit dan
sifatnya sukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah amilum yang
terdiri dari 60-300 gugus gula berupa glukosa, glikogen atau gula otot yang
tersusun dari 12-16 gugus gula, dan selulosa, pektin, lignin, serta kitin yang
tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lainnya.
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber energi utama; berperan
penting dalam proses metanolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel, jaringan, serta organ tubuh; membantu proses
pencernaan makanan dalam prose pencernaan; membantu penyerapan kalsium; merupakan
pembentuk senyawa lainnya, misalnya sebagai asam lemak sebagai penyusun lemak
dan asam amino sebagai penyusun protein; sebagai komponen penyusun gen dalam
inti sel yang amat penting dalam pewarisan sifat; dan merupakan senyawa yang
membantu proses berlangsungnya buang air besar.
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis (penguraian
dengan menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan
polisakarida menjadi monosakarida. Ketika makanan dikunyah, makanan akan
bercampur dengan air liur yang mengandung enzim ptialin (suatu α amilase
yang disekresikan oleh kelenjar parotis di dalam mulut). Enzim ini
menghidrolisis pati (salah satu polisakarida) menjadi maltosa dan gugus glukosa
kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa.makanan berada di
mulut hanya dalam waktu yang singkat dan tidak lebih dari 3-5% dari pati yang
telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan. Sekalipun makanan tidak berada
cukup lama didalam mulut untuk dipecah oleh ptialin menjadi maltosa, tetapi
kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu jam setalah makanan
memasuki lambung, yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat yang disekresikan
oleh lambung. Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur dihambat oelh zat
asam yang disekresikan oleh lambung. Hal ini dikarenakan ptialin merupakan
enzim amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah 4,0. Setelah makan
dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas jari), makanan
kemudian bercampur dengan getah pankreas. Pati yang belum di pecah akan dicerna
oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas. Sekresi pankreas ini
mengandung α amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada air liur, yaitu
memecah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Namun,pati pada
umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil
lainnya sebelum melewati lambung. Hasil akhir dari proses pencernaan adalah
glukosa, fruktosa, glaktosa, manosa, dan monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa
tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh
darah.
2.
Metabolisme Protein
Protein merupakan senyawa organik yang
cukup kompleks dengan bibit molekul yang cukup tinggi. Protein merupakan
polimer dari sejumlah monomer asam amino yang dilekatkan oleh ikatan bernama
peptide. Jika diurai, protein terdiri atas karbon, oksigen, nitrogen, hydrogen
dan sebagian mengandung fosfor dan juga sulfur. Protein meupakan salah satu
senyawa yang sangat penting bagi manusia. Protein memiliki peranan yang
signifikan terhadap tumbuh kembang serta pemeliharaan keseimbangan tubuh. Untuk
menjalankan fungsi tesebut, tubuh akan menjalankan serangkaian proses untuk
memaksimalkan penyerapan.
Protein dalam makanan hampir
sebagian besar berasal dari daging dan sayur-sayuran. Protein dicerna di
lambung oleh enzim pepsin yang
aktif pada pH 2-3 (suasana asam). Pepsin mampu mencerna semua jenis protein
yang berada dalam makanan. Salah satu hal terpenting dari penceranaan yang
dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan dasar utama
jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan. Pepsin memulai proses pencernaan protein.
Proses pencernaan yang dilakukan pepsin meliputi 10-30% dari pencernaan protein
total. Pemecahan protein ini merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada
rantai polipeptida. Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus. Ketika
protein meninggalkan lambung, biasanya protein dalam bentuk proteosa, pepton, dan
polipeptida besar. Setelah memasuki usus, produk-produk yang telah di pecah
sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim
proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Baik tripsin maupun
kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil. Peptidase
kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah
berasal dari tiga sumber, yaitu penyerapan melalui dinding usus, hasil
penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Asam
amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian
protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan. Dalam
hal ini, hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan
dalam tubuh, melainkan akan dirombak di dalam hati menjadi senyawa yang mengandung
unsur N,seperti NH3 (amonia), dan NH4OH (amonium
hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung
di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase. Urea yang dihasilkan
tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju
ginjal lalu dikeluarkan melalui urin. Sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung
unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak,
sehingga dapat dioksidasi didalam tubuh untuk menghasilkan energi.
3.
Metabolisme Lemak
Lemak (Lipid)
adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun lemak
dapat larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan benzen. Unsur penyusun
lemak antara lain adalah Karbon(C), Hidrogenn (H), Oksigen (O) dan
kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N). Molekul lemak
terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam
lemak. Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan gugus Karboksil (-COOH).
Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil
berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
Berdasarkan komposisi kimianya,
lemak dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) lemak sederhana tersusun oleh trigliserida
yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak
sederhana adalah lilin (wax) malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat
pada suhu kamar), dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar); 2) lemak
campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak. Contoh
lemak campuran adalah lipoprotein (gabungan antara lipid dan dengan protein), fosfolipid
(gabungan antara lipid dan fosfat), serta fosfatidilkolin (yang merupakan
gabungan antara lipid, fosfat, dan kolin); dan 3) derivat lemak merupakan
senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid, misalnya kolesterol dan
asam lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak
dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) asam lemak jenuh bersifat non-esensial karena
dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam
lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega; dan 2) a sam lemak
tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umunya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak
nabati, misalnyya minyak goreng. Berdasarkan asalnya, sumber lemak dibedakan
menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak yang berasal daari
tumbuhan (disebut lemak nabati), misalnya kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah,
mentega, dan kedelai. Lemak yang berasal dari hewan (disebut lemak hewani),
misalnya daging, keju, susu, ikan segar, dan telur.
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1 gram
lemak per 1kg berat badan per hari. Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin
dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak. Di dalam tubuh
kita, lemak memppunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah sebagai pelindung
tubuh dari suhu rendah, pelarut vitamin ADEK, pelindung alat-alat tubuh
vital(antara lain jantung dan lambung), penghasil energi tertingggi, penahan
rasa lapar, salah satu bahan penyusun membran sel, salah satu bahan penyusun
hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol), pembawa zat-zat makan esensial,
serta sebagai salah satu bahan penyusun empedu, asam kholat (di dalam hati), dan
hormon seks (khususnya untuk kolesterol).
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di
tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau
memecah lemak. Pencernaan lemak terjadi di dalam usus karena usus mengandung
lipase. Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang
hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu
berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum (usus dua
belaas jari).
Empedu mengandung garam empedu yang
memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak. Emulsi lemak merupakan
pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran
lebih kecil. Ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan
memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas. Lipase
pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan
monoligserida (gliserida tunggal). Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh
hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa
penghantar listrik) dan cairan pankreas serta pankreoenzim yang berperan untuk
merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas. Absorpsi hasil
pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus. Pada waktu asam
lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus.
Keduanya diubah kembali menjadi lemak. Saat dibutuhkam, timbunan lemak tersebut
akan diangkut menuju hati.
Assalam , pernah tak kita tengok orang tu kurus je walaupun dia makan banyak .Nak tahu kenapa ? Mungkin sebab metabolisme badan dia tinggi kan ? Ha , jadi anda mungkin boleh tengok Cara Untuk Meningkatkan Metabolisme Badan Supaya Lemak Senang Dihapuskan
BalasHapusAnda mesti sayangkan diri anda kan ??Jom lah sama sama kita berubah untuk kehidupan yang lebih baik .Sekiranya anda ada apa apa kemusykilan atau pertanyaan berkenaan masalah kesihatan anda , jangan tangguh tangguh lagi untuk hubungi saya (Whatsapp +60107096284 Aini)
Assalam , pernah tak kita tengok orang tu kurus je walaupun dia makan banyak .Nak tahu kenapa ? Mungkin sebab metabolisme badan dia tinggi kan ? Ha , jadi anda mungkin boleh tengok Cara Untuk Meningkatkan Metabolisme Badan Supaya Lemak Senang Dihapuskan
BalasHapusAnda mesti sayangkan diri anda kan ??Jom lah sama sama kita berubah untuk kehidupan yang lebih baik .Sekiranya anda ada apa apa kemusykilan atau pertanyaan berkenaan masalah kesihatan anda , jangan tangguh tangguh lagi untuk hubungi saya (Whatsapp +60107096284 Aini)
Terima kasih
BalasHapus